Jumat, 15 Februari 2013

Negara Berkembang


Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang adalah negara yang belum mencapai tingkat negara maju, tetapi bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada di antara negara maju (tingkat teratas) dengan negara gagal (tingkat terendah).

Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk disebut sebagai negara maju. Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi relatif stabil dalam jangka waktu lama, juga dapat digolongkan sebagai negara industri baru.

Beberapa negara yang masuk kategori negara industri baru, antara lain ; Argentina, Brasil, Meksiko, China (termasuk Taiwan dan Hongkong), Singapura, Korea Selatan, Yunani, Spanyol, dan Portugal.

Sebagian besar negara di dunia, yakni sekitar 76% dikategorikan sebagai negara berkembang. Negara-negara tersebut adalah sebagian besar negara di Afrika, Amerika Tengah, dan sebagian negara di Laut Karibia. Termasuk juga negara-negara Arab, serta sebagian besar negara Asia Tenggara.

Di luar kategori negara berkembang dan negara maju, ada beberapa negara yang dikelompokkan sebagai negara gagal (failed state). Negara-negara ini
masih menghadapi perang sipil serta memiliki penguasa yang otoriter. Misalnya, Afghanistan, Haiti, Somalia, Myanmar, Irak, dan Korea Utara.
Menurut data The World Bank, yang termasuk negara sedang berkembang (digolongkan menurut wilayahnya) adalah sebagai berikut :

1. Negara-negara di AFRIKA
1. Angola
19. Mali
2. Benin
20. Malawi
3. Botswana
21. Mauritius
4. Burkina Faso
22. Marocco
5. Burundi
23. Mouzambique
6. Kamerun
24. Namibia
7. Chad
25. Nigeria
8. Pantai Gading
26. Rwanda
9. Kongo
27. Senegal
10. Djibouti
28. Sierra Leone
11. Mesir
29. Somalia
12. Ethiopia
30. Afrika Selatan
13. Gabon
31. Sudan
14. Ghana
32. Tanzania
15. Kenya
33. Togo
16. Lesotho
34. Tunisia
17. Liberia
35. Uganda
18. Libya
36. Zimbabwe


2. Negara-negara di AMERIKA UTARA, TENGAH, dan KARIBIA
1. Bahamas
8. Haiti
2. Barbados
9. Honduras
3. Costa Rica
10. Jamaica
4. Cuba
11. Nicaragua
5. Rep. Dominika
12. Panama
6. El Salvador
13. Trinidad Tobago
7. Guatemala


3. Negara-negara di AMERIKA SELATAN
1. Bolivia
6. Peru
2. Colombia
7. Suriname
3. Chile
8. Uruguay
4. Equador
9. Venezuela
5. Paraguay
10. Guyana


4. Negara-negara di ASIA
1. Afghanistan
16. Mongolia
2. Bahrain
17. Nepal
3. Bangladesh
18. Korea Utara
4. Brunei
19. Oman
5. Burma
20. Pakistan
6. cambodia
21. Filipina
7. India
22. Qatar
8. Indonesia
23. Saudi Arabia
9. Iran
24. Sri Lanka
10. Iraq
25. Syria
11. Jordania
26. Thailand
12. Kuwait
27. Timor Leste
13. Laos
28. UAE
14. Lebanon
29. Vietnam
15. Malaysia
30. Yaman


5. Negara-negara di OSEANIA
1. Samoa
6. Kep. Marshal
2. Pulau chrismast
7. Micronesia
3. Fiji
8. Nauru
4. Polynesia
9. Kep. Mariana
5. Guam
10. Papua New Guiena


Negara-negara berkembang terus menghadapi tantangan untuk bertumbuh menjadi negara maju, atau mengalami kemunduran dan menjadi negara gagal.
Beberapa ciri utama negara berkembang dapat diberikan di bawah ini :
  1. Sebagian besar penduduk (>70%) bekerja di sektor pertanian.
  2. Industrinya biasanya berlatarbelakang agraris, terutama memanfaatkan hasil kehutanan, pertanian, dan perikanan (industri sektor pertama dan sektor kedua).
  3. Tenaga pertanian masih mengandalkan tenaga kerja manusia.
  4. Luas lahan garapan relatif sempit dengan teknologi yang sederhana sehingga hasilnya tidak maksimal.
  5. Pendapatan per kapita rendah.
  6. Angka kelahiran dan kematian masih tinggi.
  7. Tingginya angka pengangguran karena besarnya jumlah penduduk dan terbatasnya lapangan pekerjaan.
  8. Pendidikan formal tersebar secara tidak merata dengan kualitas yang buruk.
  9. Kelebihan jumlah penduduk yang menyebabkan tidak terjangkau atau tidak meratanya pelayanan sosial.
  10. Kedudukan dan peran wanita sangat terbatas dan cenderung dipandang sebagai kelas dua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar