1.
Pengertian
Energi Alternatif
Energi
alternatif merupakan istilah yang digunakan untuk semua energi yang dapat
digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional. Hal ini merujuk pada teknologi
untuk menghasilkan bahan bakar selain fosil/ minyak bumi karena minyak bumi
merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
Adapun
kriteria-kriteria energi alternatif adalah:
-
Dapat digunakan
berulang-ulang
-
Jumlahnya berlimpah
-
Pengolahannya
tidak merusak alam
-
Tidak
berbahaya, aman, serata tidak menimbulkan berbagai penyakit akibat
pengolahan/penggunaanya.
-
Ramah
lingkungan
2.
Macam
Sumber-Sumber Energi Alternatif
Sumber daya
energi dapat dibagi dalam:
1.
Sumber daya
energi hayati
2.
Sumber daya
energi surya
3.
Sumber daya
energi air
4.
Sumber daya
energi laut
5.
Sumber daya
energi angin
6.
Sumber daya
energi nuklir
7.
Sumber daya
energi bahan fosil
Energi
alternatif pengganti minyak bumi diantaranya meliputi elpiji, solar, biofuel,
hidrofuel, biomassa, biogas, meatanol, bioetanol, campuran spirtus dan
sebagainya.
A.
Biogas
Kotoran hewan
dapat digunakan sebagai kompos untuk memupuk tanaman atau membuat biogas yang
berguna sebagai bahan bakar. Biogas cocok
dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di
sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi
Selatan, Bali, dan lain-lain[1][2]
Biogas sebagian
besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar. Biogas merupakan hasil
fermentasi bakteri metan di dalam kondisi anaerobik. Secara teknis pembuatan
biogas tidak merupakan masalah.[2][3]
Bangunan utama dari instalasi biogas adalah digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding
dimana pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar
kecilnya digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknya
biogas yang diinginkan. Lahannya yang diperlukan sekitar 16 m2.
Untuk membuat digester diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu
kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan
biogas dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan
perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah
pemasukan kedalam digester
2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada
pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih
mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian
pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai
digester penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan
isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup
supaya terjadi proses fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari
ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai
menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas
akan menyala.
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api
pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau
seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi
secara kontinyu sehingga dihasilkan biogas yang optimal.
Manfaat energi
biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan
dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan pengganti bahan bakar minyak
(bensin, solar). Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit
energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan
sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada
tanaman / budidaya pertanian.
B.
Solar
Solar energy atau tenaga surya adalah energi dari matahari, tanpa
adanya energi dari matahari maka semua kehidupan di bumi akan berakhir. Energi
matahari telah dipandang sebagai sumber energi yang dapat digunakan dalam
jangka panjang selama bertahun-tahun karena sejumlah besar energi tersedia
bebas, jika dimanfaatkan oleh teknologi modern maka akan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar
3.2 Mobil energi surya yang telah berkembang di Amerika Serikat
C.
Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH)
merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif
yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan. Merupakan bahan bakar
alternatif yang diolah dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu
menurunkan emisi CO2 hingga 18%, dibandingkan dengan emisi bahan
bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai
bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat potensial untuk
diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat.
Tumbuhan yang potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang
memiliki kadar karbohidrat tinggi, seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu,
jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang pisang, ubi jalar, jagung,
bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu). [4][5]
Dari biomas
yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol. Alkohol merupakan bahan bakar
yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat digunakan untuk bahan bakar mobil,
sehingga dapat mengurangi konsumsi BBM.[5][6]
D.
Energi
Alternatif Lain
a.
Biomas
Termasuk dalam biomas ialah semua bahan
organik tumbuhan, seperti kayu, ranting, dan daun serat pati, gula dan getah
susu yang terdapat dalam tubuh tumbuhan.
Sebuah contoh populer perubahan biomas adalah
gasohol ( suatu campuran 90% bensin dan 10% alkohol). Gula, jagung, gandum,
kentang, sisa perkebunan, dan bahan-bahan lain dapat di ragi dan disuling untuk
menghasilkan etanol. Metanol yang dibuat dari batu bara atau kayu juga dapat
digunakan sebagai suatu bahan bakar alkohol.[6][7]
b. Biofuel (energi
nabati)
Tanaman yang dapat dikembangkan
bio-fuel meliputi kelapa, kelapa sawit, enau/aren, jarak pagar, tebu, singkong/
ketela.
3.
Manfaat energi
alternatif sebgai pengganti minyak bumi
Secara umum,
energi alternatif memiliki manfaat diantaranya:
1. Menghasilkan
devisa suatu negara
2. Menambah
pengaman terhadap pasokan energi
3. Mengurangi
subsidi BBM
4. Memperbaiki
lingkungan
IV. KESIMPULAN
1.
Energi
alternatif merupakan istilah yang digunakan untuk semua energi yang dapat
digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.
2.
Sumber-sumber
energi alternatif seperti biogas, solar, bioetanol mampu dijadikan sebagai
energi pengganti minyak bumi (sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui)
3.
Energi
alternatif tersebut memiliki banyak manfaat atau keuntungan baik untuk
penghematan BBM sendiri juga baik bagi lingkungan di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar